Senin, 08 Juni 2015

Dialog!

Refleksi Dini Hari..,
Coretan singkat, untuk menjawab keresahan individu-individu luar biasa yang selalu merapatkan barisan untukku.
Kita sama-sama berada pada kondisi lelah dan jenuh. Seharian mengikuti rangkaian kegiatan Festival Seni.pikiran penuh kepenatan dang rasanya ingin sesegera mungkin merebahkan diri ini untuk melepaskan semuanya.
Aku ingin menjawab keraguan kalian. Berkaitan dengan banyaknya tanya dalam benak hingga mengganggu pikiran.
“Melangkah sejauh ini, bukan tanpa arah dan tujuan. Menyukai seorang gadis di masa-masa sekarang, sangat berbeda dengan waktu yang telah lalu. Ketika mengikuti kata hati, memutuskan untuk menyukai gadis yang akhir-akhir ini adadalam hati dan benak merupakan satu keputusan yang menandai bawal perjalanan. Bukan hal mudah untuk mengecap manis kebersamaan dalam jalinan kisah-kasih. Semua butuh waktu dan proses dengan kesabaran dan tenaga ekstra. Ketikatahu bahwa ini tak akan mudah, maka saat itu jalan panjang akan segera dimulai. Aku takkan berlari ke mana-mana, hati akan meneguhkan diri meskipun pikiran melayang jauh. Aku merasakan dorongan dari dalam, untuk terus berusaha hingga batas akhir. Meskipun takkan pernah tahu apa yang akan terjadi esok, tak perlu merisaukannya. Lakukan apa yang harus dilakukan saat sekarang. Aku terlalu naif memimpikan sesuatu yang mudah berjalan dengan mulus dihiasi hal-hal indah. Kenyataanya harus berusaha tanpa keterpaksaan dan penyesalan. Tak ada alasan untuk berlari dan mengubah arah. Tetap dengan jalan ini, menemukan jawaban dari perjalanan ini ”
Seperti apa rasa itu?
Sesuatu yang tak dapat kudeskripsikan.
Aku hanya merasakan hari-hari menjadi lebih berwarna dari biasanya dan ada harapan (Kamu) di sana.

Gadis yang akhir-akhir ini kusukai



Sejak kapan ini semua bermula, samar-samar Aku tak tahu persisnya. Semenjak saat itu, sesuatu yang berbeda telah terjadi. Aku merasa hari-hari lebih indah dan menawarkan gairah baru untuk kuraih. Rutinitas yang membosankan perlahan tergantikan semangat baru, membuat warna-warni indah yang seakan terus memancarkan kemilau. Malam terasa lebih cepat dari biasa dan Aku ingin menyongsong hangat mentari sebelum sempat menyinari ruang ini. Namun Pagi terasa semakin singkat dan harus sesegera mungkin berganti menjadi gelap. Aku menikmati jeda di antara pagi dan malam. Suatu Sore (Senja) menawarkan pesona tersendiri, memberi kesempatan untuk menikmati kenikmatan malam dan pagi.
Tahukah?
Aku tak pandai mendeskripsikan sesuatu yang ada di ruang ini. Menunjukan sesuatu yang mengganjal pikiran akhir-akhir ini. Semuanya berimbas pada waktu, terasa cepat berlalu dan enggan untuk mengakhiri. Aku tak pandai menulis apalagi berkisah. Aku hanya anak baru dalam dunia yang terasa baru setelah sekian lama berada dalam kotak kayu. Mengapa kotak kayu?
Kayu bukan kurungan semacam besi dan Aku bukan binatang yang terkurung. Kayu bukan kaca yang harus kupecahkan untuk mendapat angin segar. Aku memiliki kebebasan dan menikmati kebebasan dengan cara sendiri. Sesuatu yang terlihat konservatif tentunya. Bahkan aneh bagi sebagian orang karena menjadi linglung.
Awal September di tahun yang sudah lalu. Aku menemukan diri sendiri di tengah hamparan lembah sunyi yang dingin. Tempat sejak awal kumulai kehidupan dan membentuk sebagian karakter yang bersemayam dalam diri. Dari tempat itu Idealisme terbentuk bercampur dengan filosofi yang sempurna menurutku. Aku tak memaksakan orang lain untuk mengerti dan memahami tentang siapa dan mengapa serta pertanyaan yang akan datang bertubi-tubi setelah itu.
Aku tiba pada penghujung waktu menikmati kesunyian lembah dingin. Beranjak ke tempat kedua. Pengasingan jauh di negeri yang tak layak menjadi tempat pengasingan. Mengapa? Aku tak tahu persis, pikiran terbagi menjadi cabang yang tak terhitung dan membingungkan. Aku menikmati itu semua. Kembali ke tempat yang berbeda. Hawanya hangat bahkan kadang menjadi panas. Tapi tak sempat membakar karena Aku telah berkobar sebelum sempat terbakar.
Semakin banyak kata yang berputar dalam benak. Semakin membawa dalam kebingungan yang dalam. Tak sempat menenggelamkan dalam buaian.
Aku berdiri pada sisi ruangan yang tampak kecil. Memposisikan diri pada salah satu sudut. Sempurna? Kupikir begitu, dari situ kudapati sosok yang ada dalam tulisan aneh ini. Sudut sempurna itu membentuk kesan awal. Kesan yang membekas dalam lamunan panjang yang mulai mengacaukan waktu-waktuku. Setidaknya waktu hening yang berubah arah. Waktu seharusnya mulai merefleksikan perjalanan seharian yang selalu sama dari saat ke saat.
Aku melihat, menyusuri lekukan dengan perlahan. Menikmati setiap inchi yang enggan berlalu. Aku memandang jauh ke depan. Kudapati sedikit senyuman dan tatapan klise. Pikiran berputar sedemikian cepat dan daya kejut menghantam lamunan. Ada rasa yang sukar teridentifikasi, bak objek terbang asing yang harus kutemukan jawabannya. Aku suka, bahkan lebih dari yang kukira. Aku tertarik medan magnet, terbawa arus dengan kesadaran yang sama. Kupastikan tetap dalam kesadaran dan mengontrol diri sepenuhnya.
Kurasakan bisikan-bisikan kecil di telinga.
“Sudah saatnya keluar dari kotak kayu”
“Tanpa takut melangkah, terbawa perasaan yang dalam”
“Jangan kehilangan arah, Kau punya pegangan yang selalu ada dalam setiap refleksi panjang”
Ini adalah langkah pertama, dari sekian banyak langkah diwaktu lampau. Melangkah dengan penuh keyakinan. Jangan merisaukan hari esok dan setelah hari esok. Saat ini, lakukan yang harus dilakukan dengan harapan dan keyakinan yang sama.
Aku menemukan diriku sendiri, dalam rangkaian panjang yang belum akan berakhir dan takkan pernah berakhir. Setiap akhir selalu ada awal baru.akhir hanya menjadi selesainya satu bagian penting untuk bagian selanjutnya. Semua bagaikan rangkaian berseri. Saat ini dan saat lalu hingga saat itu, semua adalah sama.
Aku tetap di sini, masih di sudut sempurna seperti awal menemukan sosok itu.
Gadis di masa mudaku.
Membawa lamunan ini terbang jauh, tanpa memberi jeda untuk lamunan gadis lain. Usisihkan sedikit cerita membingungkan seperti kelakuan yang sama seperti cerita ini.
Teruntuk gadis yang akhir-akhir ini kukejar.

Sabtu, 02 Mei 2015

Rasa

Antara Dia dan Aku, sesuatu di luar jangkauan logika yang telah menyentuh rasa. Meresapi setiap hal kecil, dengan mengalami bersama dan mempelajari kaitan dari Makna. Terjadi suatu interaksi yang tidak biasa. Bukan sekedar jantung bergedup (dag,dig,dug), kaki serasa lemas ataupun mata berbinar-binar. Ini lebih dari sesuatu yang ada dipikiran. Imajinasi ikut bermain peran, membawa pengalaman dari A-Z. Bercampur dengan perasaan, menjadi satu kesatuan yang menjaga keseimbangan. Logika dan Rasa, menghasilkan keseimbangan yang nyata. Membawa asa untuk terus terbang tinggi. Ketika Logika menjadi dominan, sejak itu sangkar besi menjaga diam dalam satu kotak. Ketika Rasa menjadi dominan, sejak itu retakan-retakan mulai mengikis perlahan diri. Keduanya bermuara pada ketidakberdayaan dan keengganan untuk mengalami. Mengalami sesuatu yang lain dari diri sendiri. Membuka pengalaman baru yang kaya dengan pengajaran untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain. Karena kita harus mengalami segala sesuatu, dari sisi yang tidak pernah sama dengan beragam sudut pandang yang akan membentuk Keseimbangan. Gelora jiwa muda yang meletup-letup, diarahkan ke dalam jalur yang tetap. Sehingga menghasilkan sesuatu yang berbuah, bukan sebaliknya meranggas dan menjadi bola liar. Dialog dengan diri Sendiri, butuh Keseimbangan untuk memahami dan mengerti. Selami setiap hal dengan mengalami.

Sabtu, 21 Desember 2013

Diri Dalam Komunikasi


DIRI DALAM KOMUNIKASI
Kesadaran & Pengungkapan
  Dari semua komponen tindak komunikasi, yg paling penting adalah diri (self). Siapa anda & bagaimana anda mempersepsikan diri sendiri & orang lain, akan mempengaruhi gaya komunikasi anda & tanggapan anda terhadap komunikasi orang lain.

KESADARAN-DIRI
  Jika kita harus mendaftarkan berbagai kualitas diri yg kita miliki, kesadaran diri pasti menempati prioritas tertinggi. Kita semua ingin mengenal diri kita secara baik, karena kita mengendalikan pikiran & perilaku kita sebagian besar sampai batas kita memahami diri sendiri – sebatas kita menyadari siapa kita.
  Kesadaran diri merupakan landasan bagi semua bentuk & fungsi komunikasi, hal ini dpt dijelaskan dgn baik melalui Jendela Johari.
ß Daerah Terbuka (Open Self) → berisikan semua informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motovasi, gagasan, dsb yg diketahui oleh diri sendiri & oleh orang lain. Semakin kecil kuadran pertama, makin buruk komunikasi. Komunikasi bergantung pada sejauh mana kita membuka diri kepada orang lain & kepada kita sendiri.
ß Daerah Buta (Blind Self) → kuadran ini berisikan informasi ttg diri kita yg diketahui orang lain tapi kita sendiri tidak mengetahuinya. Ini dpt berupa kebiasaan2 kecil, spt mengatakan “tahu kan” atau memegang hidung bila marah, atau hal2 yg lain.
ß Daerah Gelap (Unknown Self) → adalah bagian dari diri kita yg tidak diketahui baik oleh kita sendiri maupun oleh orang lain. Pada kuadran, informasi mengenai hal ini berada di bawah alam sadar atau sesuatu yg luput dari perhatian.
ß Daerah Tertutup (Hidden Self) → dlm kuadran ini, mengandung semua hal yg anda ketahui ttg diri anda sendiri & ttg orang lain tetapi anda simpah hanya untuk anda sendiri. Ini adalah tempat anda merahasiakan segala sesuatu ttg diri sendiri & ttg orang lain.
Menumbuhkan Kesadaran Diri
Ü Dialog dengan diri sendiri → tidak ada seorangpun yg mengetahui diri anda lebih baik dari anda sendiri.
Ü Mendengarkan → orang lain senantiasa memberikan umpan balik yg sangat kita perlukan untuk meningkatkan kesadaran diri.
Ü Mengurangi daerah buta
Ü Amatilah diri anda yg berbeda-beda
Ü Memperluas daerah terbuka
PENGUNGKAPAN DIRI
Hakekat Pengungkapan Diri
  Pengungkapan diri adalah jenis komunikasi : biasanya istilah ini digunakan untuk mengacu pada pengungkapan informasi secara sadar.
  Pengungkapan diri adalah informasi : agar pengungkapan diri terjadi maka suatu pengetahuan yg baru harus diinformasikan.
  Pengungkapan diri adalah informasi ttg diri sendiri : ttg pikiran, perasaan & perilaku seseorang atau orang lain yg sangat dekat yg sangat dipikirkan.
  Pengungkapan diri menyangkut informasi yg biasanya & secara aktif disembunyikan : pengungkapan diri adalah informasi yg biasanya tidak akan anda ungkapkan & anda secara aktif berusaha tetap menjaga kerahasiaanya.
  Pengungkapan diri melibatkan sedikitnya 1 orang lain.
Faktor-faktor Yg Mempengaruhi Pengungkapan-Diri
Ü Besar Kelompok → pengungkapan diri lebih banyak terjadi dlm kelompok kecil ketimbang kelompok besar.
Ü Perasaan Menyukai → kita akan membuka diri pada orang yg kita sukai atau cintai, & kita tidak akan membuka diri pada orang yg tidak kita sukai.
Ü Efek Diadik → kita melakukan pengungkapan diri bila orang yg bersama kita juga melakukan pengungkapan diri. Kita merasa lebih aman, nyaman & nyata dlm melakukan pengungkapan diri pada orang yg memiliki hubungan yg jelas dengan kita.
Ü Kompetensi → orang yg kompeten lebih banyak melakukan pengungkapan diri ketimbang orang yg kurang kompeten.
Ü Kepribadian → orang2 yg pandai bergaul & ekstrovert melakukan pengungkapan diri lebih banyak ketimbang yg kurang pandai bergaul & lebih introvert.
Ü Topik → kita cenderung lebih membuka diri ttg topik tertentu ketimbang topik yg lain.
Ü Jenis kelamin → faktor ini juga sangat mempengaruhi pengungkapan diri. Wanita lbh cenderung terbuka dari pada pria.
Imbalan Pengungkapan Diri
ß Pengetahuan diri → salah satu manfaat pengungkapan diri adalah kita mendapatkan perspektif baru ttg diri sendiri & pemahaman yg lebih mendalam mengenai perilaku kita sendiri.
ß Kemampuan mengatasi kesulitan → kita akan lbh mampu menanggulangi masalah atau kesulitan kita, khusunya perasaan bersalah, melalui pengngkapan diri. Dgn mengungkapkan kesalahan & menerima dukungan, kita menjadi lebih siap untuk mengatasi perasaan bersalah & bahkan menghilangkannya.
ß Efisiensi Komunikasi → pengungkapan diri memperbaiki komunikasi. Kita memahami sebagian besar pesan2 dari orang lain, sejauh kita memahami orang lain secara individual. Kita dapat mengenal apa nuansa2 tertentu.
ß Kedalaman hubungan → alasan utama pentingnya pengungkapan diri adalah bahwa hal ini perlu untuk membina hubungan yg bermakna di antara dua orang. Tanpa pengungkapan diri, hubungan yg bermakna & mendalam tidak mungkin terjadi.
Bahaya Pengungkapan Diri
Y  Penolakan Pribadi & sosial → ada kalanya sebuah pengungkapan diri juga berdampak pada penolakkan diri kita. Jika perihal yg kita sampaikan tidak dpt diterima oleh orang yg menjadi mitra bicara kita maka mungkin kita akan ditolak.
Y Kerugian material → adakalanya, pengungkapan diri juga dapat menyebabkan kerugian material.
Y Kesulitan intrapribadi → bila reaksi orang lain tidak seperti yg kita duga, kesulitan intrapribadi dpt terjadi. Bila hasil dari sebuah pengungkapan diri menghasilkan sebuah penolakan & bukannya dukungan maka, anda berada dlm jalur menuju kesulitan intarapribadi.
  Ingatlah bahwa pengungkapan diri, seperti bentuk komunikasi yg lain bersifat reversible. Pengungkapan diri yg telah dilakukan kepada orang lain tdk dpt ditarik kembali. Sekali sesuatu telah dikatakan maka hal tsb tdk dpt ditarik kembali. Kita juga tidak dpt menghapus kesimpulan yg ditarik oleh mitra bicara kita berdasarkan perihal apa yg kita katakan melalui pengungkapan diri kita.
Pedoman Pengungkapan Diri
F Motivasi pengungkapan diri → PD harus didorong oleh rasa berkepentingan terhadap hubungan, terhadap org lain yg terlibat & terhadap diri sendiri. Pengungkapan diri hendaknya bermanfaat & produktif bagi semua pihak yg bterkibat.
F Kepatutan pengungkapan diri → PD haruslah sesuai dgn lingkungan (konteks) & hubungan antara pembicara & pendengar. Sebelum melakukan PD yg penting adalah menanyakan diri sendiri apakah waktu & tempatnya sudah tepat?
F Pengungkapan diri orang lain → selama anda melakukan PD, berikanlah kesempatan juga badi teman bicara anda melakukan PD. Jika lawan bicara tdk melakukan PD, maka pikirkanlah kembali PD anda. Ketiadaan PD oleh lawan bicara mungkin merupakan isyarat bahwa orang tsb pada saat & suasana itu tdk menyambut baik PD anda.
F Beban yg mungkin ditimbulkan dari PD → pertimbangkanlah dengan cermat kesulitan yg mungkin ditimbulkan akibat PD. Tanyakanlah pada diri sendiri, apakah anda menimbulkan beban yg tidak selayaknya atas pendengar?
Pedoman Untuk Menanggapi PD orang Lain
[ Manfaatkan keterampilan mendengarkan yg efektif & akif → dengarkanlah secara aktif, dengarkan berbagai makna yg dikemukakan, dengar dengan empati & dengar dgn pikiran terbuka. Utarakan pengertian terhadap perasaan pembicara untuk memberikan kesempatan kepada pembicara melihat hal yg dibicarakan secara lbh objektif & melalui kacamata orang lain.
[ Dukung & kukuhkan pengungkap → nyatakanlah dukungan bagi orang ini selama & setelah PDnya. Hindarkan evaluasi selama PD.
[ Menjaga kerahasiaan → bilaseseorang memuka dirinya kepada anda, itu karena ia ingin anda mengetahui perasaan & pikirannya. Hal ini juga memberikan gambaran bahwa orang tsb mempercayai anda sebagai tempat berbagi.
[ Jangan memanfaatkan PD orang lain untuk merugikannya → tidak jarang bahwa, banyak pengungkapan diri yg memaparkan kelemahan atau kekurangan. Jika hal ini dimanfaatkan untuk menjatuhkan orang lain, yg pasti terjadi adalah hubungan itu akan rusak & tidak akan pernah pulih kembali sepenuhnya.
*) PD : Pengungkapan Diri.
*****

Jumat, 20 Desember 2013

Teori-teori dalam Komunikasi Antarpribadi


TEORI- TEORI DALAM KAP

PRESENTED BY:
Silvania S.E Mandaru,S.Sos, M.Comn

Dalam ilmu komunikasi setidaknya bisa   ditemukan 2pendekatan teoritik.   Pertama , teori objektif dan kedua teori interpretif. 
1. APREHENSI KOMUNIKASI
  Sebelum membahas teori ini, kita menjelajahi dulu makna aprehensi komunikasi. Ada yang menyatakan bahwa aprehensi komunikasi merupakan kondisi kognitif seseorang yang mengetahui bahwa dirinya saat berkomunikasi dengan orang lain karena kekhawatiran dan ketakutannya, tak memiliki pikiran apapun dalam benaknya dan juga tidak memahami sebab akibat social sehingga menjadi orang yang “mati rasa”. 
Ada juga yang menyebutkan bahwa aprehensi komunikasi itu terjadi manakala individu memandang pengalaman komunikasinya itu tidak menyenangkan dan merasa takut berkomunikasi.
Lebih umum dipakai dalam kom.kelompok.
McCroskey merupakan
salah satu ilmuwan komunikasi yang banyak meneliti fenomena aprehensi komunikasi dalam komunikasi antarpribadi.
APREHENSI KOMUNIKASI
 McCroskey menyatakan bahwa aprehensi komunikasi     itu muncul pada manusia karena pengaruh suasana komunikasi di rumahnya. Dinyatakan bahwa faktor-faktor lingkungan rumah, seperti jumlah percakapan dengan anggota keluarga dan gaya interaksi anak-orang tua akan mempengaruhi perilaku komunikasi anak. Ini menunjukan bahwa lingkungan keluarga menjadi penentu penting ada tidaknya "

Penyebab aprehensi komunikasi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori  :
 1.    Aktivitas berlebihan. Hal ini menunjukan bahwa secara psikologis kita terlalu aktif sebelum kegiatannya sendiri dilakukan.
.
Cth: Saat kegiatan di luar kota, kita sibuk berbelanja& jalan-jalan sebelum kegiatan hari H. Alhasil pada hari H kita sudah terlalu kecapaian dan tidak fokus

2. Pemprosesan kognitif yang tidak tepat. Hal ini untuk menunjukan rasa tidak nyaman dalam menghadapi kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, penyebab aprehensi komunikasi ini dipandang terkait dengan bagaimana kita berpikir tentang komunikasi dan bagaimana proses komunikasi itu dipandang menakutkan.
Cth :  Kita akan bertemu dengan seorang dosen untuk meminta ujian susulan karena pada saat ujian kita sakit. Kita terlebih dahulu memikirkan situasi menyeramkan yang akan berlangsung dalam komunikasi tersebut.

3. Keterampilan komunikasi  yang tak memadai. Ini untuk menunjukan bahwa kita tak tahu bagaimana berkomunikasi secara efektif. Jika kita merasa tidak terampil berkomunikasi maka dengan sendirinya kita pun akan memandang kegiatan komunikasi merupakan kegiatan yang menegangkan.

B. SELF-DISCLOSURE
 Dalam self-disclosure orang membuka diri dan menyatakan informasi tentang dirinya pada lawan komunikasinya. Bahkan informasi yang di ungkapkan pun bukan informasi yang biasa-biasa saja melainkan informasi yang mendalam tentang dirinya.

3. TEORI PENETRASI SOSIAL
Teori ini pada intinya menyatakan bahwa kedekatanantarpribadi itu berlangsung secara bertahap (gradual) dan berurutan yang di mulai  dari tahap        biasa-biasa saja hingga tahap intim sebagai salah satu fungsi dari dampak saat ini maupun dampak masa       depannya.
Altman dan Taylor (1973) mengemukakan suatu model perkembangan hubungan yang disebut social penetration atau penetrasi social, yaitu suatu proses di mana orang saling mengenal satu dengan lainnya. Model ini selain melibatkan self-disclosure juga menjelaskan bilamana harus melakukan self-disclosure dalam perkembangan hubungan.
Penetrasi merupakan proses bertahap, dimulai dari komunikasi basa-basi yang tidak akrab dan terus berlangsung hingga menyangkut topic pembicaraan yang lebih pribadi/akrab, seiring dengan berkebangnya hubungan. Di sini orang akan membiarkan orang lain untuk lebih mengenal dirinya secara bertahap. Dalam proses ini biasanya orang akan menggunakan persepsinya untuk menilai keseimbangan antara upaya dan ganjaran (costs and rewards) yang diterimanya atas pertukaran yang terus berlangsung untuk memperkirakan proses hubungan mereka. Jika perkiraan tersebut menjanjikan kesenangan/keuntungan, maka mereka secara bertahap akan bergerak menuju tingkat hubungan yang lebih akrab.
Oleh karena itulah, dalam teori ini  dinyatakan bahwa relasi akan menjadi semakin intim apabila disclosure berlangsung artinya, orang-orang yang menjalin komunikasi antarpribadi masing-masing melakukan, self-disclosure. Proses self-disclosure itu berlangsung seperti  kita mengupas sesiung bawang. Makin dalam kita buka maka kita akan makin membawa kita memasuki bagian terdalam dari bawang tersebut.
Pada awalnya kita dalam self-disclosure  itu hanya membicarakan hal-hal yang umum yang merupakan bagian luar, seperi soal warna faviorit , music favorit atau makanan yang paling nikmat. Lalu. Masuk lebih dalam lagi dengan membicarakan soal-soal politik. Pada tahap ketiga, kita mulai membicarakan keyakinan dan sikap beragama kita. Lalu, tahap-tahap berikutnya kita mulai membahas kekhawatiran dan fantasi-fantasi terdalam kita. Akhirnya, pada puncaknya kita menyatakan konsep diri kita.

4. TEORI PENGURANGAN KETIDAK PASTIAN
Mengapa kita menggali pengetahuan tentang  rekan kita ? Teori ini menjelaskan, hal tersebut dilakukan manusia guna mengurangi ketidakpastian atau meningkatkan prediktabilitas perilaku masing-masing dalam interaksi yang akan mereka kembangkan, misalnya rekan sebangku kita menyebut ayahnya adalah anggota TNI, tentunya dalam benak kita ada bayangan begimana perilaku seorang anak perwira TNI. Bayangan itu  akan berbeda apabila rekan sebangku kita menyebut pekerjaan ayahnya adalah pedagang sayur-mayur di  pasar atau seorang  guru besar di satu perguruan tinggi ternama.
Menggali pengetahuan berupa memahami itulah yang merupakan perhatian utama kita saat bertemu dengan seseorang  yang belum kita kenal. Jika kita berdiam diri dalam ketidaktahuan, tidaklah akan membuat kita merasa tenang. Jika kita mengetahui siapa orang yang kita ajak berbincang-bincang, tentunya akan lebih membuat diri kita merasa tenang dan nyaman apabila dibandingkan dengan berbincang dengan orang yang tidak kita kenal. Oleh karena itu, kita akan berusaha mengetahui dan memahami siapa orang tersebut.

E.    TEORI DIALEKTIKA RELASIONAL
Agar bisa lebih memahami dialektika ini, kita kembali lagi bahwa relasi antar pribadi itu  tidak statis atau menurut Teori Dialektika Relasional, bersifat cair. Orang-orang yang menjalin relasi dan berkomunikasi antarpribadi pada batinya mengalami apa yang dinamakan tarikan konflik. Tarikan konflik itulah yang menyebabkan relasi menjadi selalu berada dalam kondisi cair, yang dikenal sebagai ketegangan dialektis. Kita terayun-ayun di antara dua kutub relasi. Antara harmonis dan konflik atau antara akrab dan bermusuhan.

F.    TEORI PENILAIAN SOSIAL
Dalam melakukan penilaian terhadap pesan yang diterima, orang bisa melakukan dua hal, pertama mengkontraskan dan kedua mengasimilasikan. Kontras merupakan distorsi perseptual yang membawa pada polarisasi ide.mengontraskan antara pandangan kopi itu bermanfaat bagi kesehatan dan kopi itu merugikan kesehatan. Sedangkan asimilasi menunjukan kekeliruan penilaian yang bertentangan. 
Mirip dengan pantulan bola pingpong di meja pingpong. Ide yang dilontarkan sejalan dengan pandangan-pandangan atau sikap dasar penerimaan, dipantulkan dan diterima pembicaraan yang memiliki kesamaan dengan penerima. Ini terjadi apabila pesan yang disampaikan diterima dalam sikap pendengarnya pada wilayah penerimaan.
Ada tiga hal yang dikemukaakan “Teori Penilaian Sosial” yang sudah di uji melalui eksperimen yang bisa di pergunakan untuk mengkaji pengaruh komuniaksi antarpribadi.
  Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
 Pembicara yang memiliki kredibilitas tinggi akan mampu menyampaikan pesan yang masuk ke dalam wilayah penerimaan pendengarnya. Misal penjelasan tentang bahaya rokok yang disampaikan seorang awam akan diterima secara berbeda dengan penjelasan seorang dokter spesialis jantung oleh pendengarnya.
      Ambiguitas seringkali lebih baik dibandingkan dengan kejelasan. Untuk contoh ini bisa kita ambil dari dunia periklanan. Perhatikan saja betapa banyak iklan yang menggunakan istilah tidak jelas namun bisa meyakinkan konsumennya.
  Ada orang yang sangat dogmatis dalam setiap permasalahan. Oleh karena itu, wilayah penolaknya besar, misalnya orang yang begitu yakin apa yang di ajarkan orang tuanya pasti benar, termasuk cara memijat tube pasta gigi harus selalu dari ujung bawahnya. Begitu tube plastic di ganti alumunium sehingga di pijat dari manapun tube pasta gigi itupun tak ada bedanya, orang tadi akan tetap melakukan sepetri apa yang di ajarkan orang tuanya itu.

7.Teori Disonansi kognitif
Teori Leon Festinger mengenai dissonansi kognitif merupakan salah satu teori yang paling penting dalam sejarah psikologi sosial. Selama bertahun-tahun teori ini menghasilkan sejumlah riset dan mengisi aliran kritik, interpretasi, dan extrapolasi.
Festinger mengajarkan bahwa dua elemen kognitif termasuk sikap, persepsi, pengetahuan, dan perilaku.
TAHAP
1.  Posisi nol, atau irrelevant,
2. Kedua yaitu konsisten, atau consonant dan
3. Ketiga yaitu inkonsisten, atau dissonant. Dissonansi terjadi ketika satu elemen tidak diharapkan mengikuti yang lain. Jika kita pikir merokok itu berbahaya bagi kes ehatan, mereka tidak berharap kita merokok. Apa yang konsonan dan dissonan bagi seseorang tidak bisa berlaku bagi orang lain. Jadi kita harus selalu menanyakan apa yang konsisten dan yang tidak konsisten dalam sistem psik ologis orang itu sendiri.
Smoki dissonance

8. Process View.
  Agak berbeda dengan teori sebelumnya, Steve Duck (1985) menganggap bahwa kualitas dan sifat hubungan dapat diperkirakan hanya dengan mengetahui atribut masing-masing sebagai individu dan kombinasi antara atribut-atribut tadi. Sebagai contoh, seorang ibu yang langsung menanggapi anaknya yang menangis akan membentuk hubungan ibu-anak yang berbeda dengan ibu lain yang menunggu sekian lama sebelum menanggapi anaknya yang menangis. Meskipun demikian mengetahui atribut masing-masing hanyalah salah satu aspek yang mempengaruhi hubungan. Untuk mengenali tahap (kualitas hubungan) yang terjadi kita dapat melihatnya dari bagaimana saling menanggapi.
Lebih jauh Duck mengungkapkan bahwa hubungan tidak selalu berkembang dalam bentuk linear dan berjalan mulus, dan bahwa orang tidak selalu aktif mencari informasi mengenai partnernya, baisanya malahan informasi tersebut didapat secara kebetulan dan bukan sengaja dicari. Bagi Duck tidak semua hubungan akrab, tidak semua hubungan berkembang, dan hubungan dapat sekaligus stabil dan memuaskan.

9.Teori Hipotesis Kecocokan (Matching Hipothesis)
Walster dan Berscheid menjelaskan bahwa kita berkawan dan berkencan dengan mereka yang setara dengan kita dalam ha daya tarik fisik. Walaupun kita mungkin tertarik kepada orang-orang yang secara fisik paling menarik, kita berkencan dan berkawan dengan orang-orang yang mirip dengan kita dalam hal daya tarik fisik. Contoh kasus, Jika anda bertanya kepada sekelompok kawan, “Kepada siapa anda merasa tertarik?” mereka mungkin sekali akan menyebutkan nama-nama orang yang paling menarik yang mereka ketahui.

10.Teori Saling Melengkapi
  Theodore Reik, berpendapat bahwa kita jatuh cinta kepada orang yang memiliki karakteristik yang tidak kita miliki dan bahwa sebenarnya kita merasa iri. Orang tertarik kepada orang lain yang tidak serupa hanya dalam situasi-situasi tertentu.
Sebagai contoh, mahasiswa yang patuh dapat sangat cocok dengan seorang dosen yang agresif, tetapi mahasiswa ini tidak bias hidup cocok dengan istri atau suami yang agresif. Istri yang dominant mungkin cocok dengan suami yang penurut tetapi mungkin tidak cocok untuk beraul dengan teman yang penurut.
Teori ini meramalkan bahwa orang akan tertarik kepada mereka yang tidak serupa dengannya (artinya, tidak dogmatis).

11.Social Exchange.
Teori ini menelaah bagaimana kontribusi seseorang dalam suatu hubungan mempengaruhi kontribusi orang lainnya. Thibaut dan Kelley, pencetus teori ini, mengemukakan bahwa yang mengevaluasi hubungannya dengan orang lain
Dengan mempertimbangkan konsekuensinya, khususnya terhadap ganjaran yang diperoleh dan upaya yang telah dilakukan, orang akan tetap memutuskan untuk tetap tingal dalam hubungan tersebut atau meninggalkannya (mempertahankan hubungan datau mengakhirinya).
Ukuran bagi keseimbangan antara ganjaran dan upaya ini disebut comparisons level, dimana di atas ambang ukuran tersebut orang akan merasa puas dengan hubungannya. Misalnya kita beranggapan bahwa dasar dari persahabatan adalah kejujuran. Kita mengetahui bahwa sahabat kita berusaha untuk menipu, maka kita akan mempertimbangkan kembali hubungan persahabayan dengannya. Mungkin kita akan memutuskan untuk mengakhiri hubungan demi kebaikan, dengan kejujuran sebagai ambang ukuran, kita merasa bahwa ganjaran yang kita peroleh tidak sesuai dengan upaya kita untuk mempertahankan kejujuran dalam hubungan.
Sementara itu comparison level of alternatives merupakan hasil terendah/terburuk dalam konteks ganjaran dan upaya yang dapat ditolerir seseorang dengan mempertimbangkan alternative-alternatif yang dia miliki.
Jika seseorang tidak banyak memiliki alternative hubungan maka dia akan memberikan standar yang cukup itu seringkali dirasakan merugikan bagi dirinya, namun karena tidak banyak memiliki alternative hubungan, dia akan berusaha mempertimbangkan hubungan tersebut. Sedangkan orang yang banyak memiliki alternative akan lebih mudah meninggalkan suatu hubungan bila dirasakan bahwa hubungan tersebut sudah tidak memuaskan lagi. Konsekuansi suatu hubungan dan konsekuaensi yang digunakan akan berubah seiring dengan perjalanan hubungan tersebut.
Roloff (1981) mengemukakan bahwa asumsi tentang perhitungan antara ganjaran dan upaya (untung-rugi) tidak berarti bahwa orang selalu berusaha untuk saling mengeksploitasi, tetapi bahwa orang lebih memilih lingkungan dan hubungan yang dapat memberikan hasil yang diinginkannya.
Tentunya kepentingan masing-masing orang akan dapat dipertemukan untuk dapat saling memuaskan daripada hubungan yang eksploitatif. Hubungan yang ideal akan terjadi bilamana kedua belah pihak dapat saling memberikan cukup keuntungan sehingga hubungan menjadi sumber yang dapat diandalkan bagi kepuasan kedua belah pihak.
Pertanyaan??